29.6.09
berkemas
setelah menyelinap..
ada yang tertinggal
kamu tidak tahu
hanya aku yang bisa mengetahuinya..
kebakaran jenggot ya..
ada yang kamu takutkan
ada niat lain disana..
aku bisa membacanya
tiba-tiba saja kamu bersih-bersih
mencoba menghapus segala jejak
masih saja..
tabiat yang tak serupa penampilan
tak mau melepas buruk sangka
dikejar pengaruh tak baik yang menyerupa
kalau berani tekan tombol yang satu lagi..
tapi kamu malah bergegas..
mau kemana
untuk apa
kalau begitu..
selamat berkemas ya..
silahkan saja nikmati permainanmu itu..
betapa keras kamu pergi dan menghindar
ada yang lebih berkuasa dari segalanya..
kamu tahu itu..
27.6.09
rainy girl a years ago...
Suatu sore di 27 juni setahun yang lalu pada ruang percakapan kotak mengobrol, yang tiba-tiba saja menyala seperti ada sesuatu yang terjatuh dari atas..
Seseorang menyapa dengan icon tertawa, lalu kubalas dengan icon senyum, “baru kliatan ol” itu kata pertamanya, ya memang pada saat itu aku sedang ingin berseluncur sama dengan jam terbang para kelelawar yaitu di atas tengah malam, kebetulan saja pada hari itu aku menyalakan jam tayang sore hari, lalu percakapan pun mengalir ringan, hingga kamu berkata “hehehe nanya mulu ya kayak petugas sensus” aku sebenarnya belum sepenuhnya sadar dengan siapakah aku mengobrol saat itu sambil ku mengingat-ingat sampai akhirnya aku ingat juga, ya aku ingat kini, di tengah malam pada malam malam sebelumnya tak sengaja kutemukan rumah mayamu dengan foto bertolak pinggang itu..
Ingatan itu masih saja bercerita dengan baiknya tanpa ada satu kata pun yang hilang makna walau lompatan memori telah berjalan sepanjang 365 hari
Di perjalanan lompatan memori itu terisi penuh dengan saripati mengenai menginspirasi dan terinspirasi dari, oleh dan siapa, begitu adanya sebuah lintasan di alam berfikir yang datangnya bisa berupa apa saja..
Aku muridmu dan kamu adalah guruku, akan selalu begitu, itu perumpamaanku saja tapi kamu tak suka dianggap jadi guru, oke kalau begitu, kusimpan saja ya untukku jika kamu tak menyukainya
Mungkin kamu sudah tak mengingatnya lagi, tak mengapa, aku tak memaksa atau mengharuskan kamu untuk mengingatnya koq, biarlah ketenangan membantu apa yang menurutmu perlu untuk diingat atau tidak
Kabut yang berupa selimut tebal itu perlahan telah beranjak pergi, sehingga terlihatlah kini betapa banyaknya ranjau yang terpasang pada jalan yang kelihatannya mulus itu, mungkin saja aku atau kamu suatu waktu bisa saja menginjaknya, saatnya hati berbicara atas nama ketidaksempurnaannya seorang manusia
Dan maafkan aku jika aku telah menginjaknya terlebih dahulu, sifat kabut yang menutupi itu telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik yaitu membuat tak terlihat
Kini ada sebuah diam yang menyerupai beku di perjalanan berikutnya, suatu jeda lahir begitu saja..
Itulah warna yang sedang tertoreh di antara kemarin dan sekarang, ya begitulah hidup karena hidup ini penuh warna yang menghias, terkadang aku belajar pada satu warna yang datangnya berulang kali, satu warna itu tidak akan habis memberiku pelajaran, demikian pula dengan warna lainnya yang sudah siap memberi corak dan pelajarannya sendiri..
pict from here
21.6.09
masih mengeras
Betapa ingin kuceritakan…
Tapi malam tak mau bersahabat denganku
Tak membantuku memejamkan segala nyala
Lelap menjauh..
Bagaimana bisa kalau begitu
Aku hanya bisa menceritakannya
Jika ruang mimpi sudah menjemput
Karena disanalah aku bisa mendengar suaramu
ya kamu..yang selalu datang di alam mimpiku
yang setia menunggu di balik batu yang mengeras
mengeras karena tetesan air masih belum bisa melubanginya
lubang itulah yang nanti akan menyatukan tangan keinginan kita
lubang yang akan memperlihatkan pertemuan kita..
8.6.09
kali ini aku suka hari senin..
Senin, kurang disukai oleh sebagian orang, mungkin karena tak rela masa libur akhir pekannya sudah terlewati, tetapi itulah roda waktu yang harus terus berputar dan menyapa di setiap detiknya hingga saat ini, udara pun ingin berganti perannya dimana musim penghujan perlahan tapi pasti mulai angkat kaki satu demi satu, belum semuanya karena masih meninggalkan beberapa kantung awan yang isinya siap ditumpahkan ke bumi, musim pancaroba begitu orang menyebutnya, kemarau telah menampakkan dirinya, langsung mengambil alih beberapa hari belakangan ini..
Hingga di hari senin ini, kantung awan yang bersembunyi atas nama kemarau itu tumpah juga di siang hari yang awalnya cerah..
Akhirnya hujan di bulan juni..
Kenapa seperti ditunggu hujan itu dan ada apa dengan bulan juni, aku hanya terinspirasi dari karya eyang sapardi djoko damono yang bertajuk hujan di bulan juni di bawah ini:
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Ditunggu karena sudah agak lama udara panas menghias, menumpuk debu dan membakar dengan kering, seperti membasuh isi kepala yang buntu karena penat terus menjejal membuat suatu tumpukan di sudut pikiran yang berhenti..
Ditunggu oleh benih-benih kebaikan yang tadinya terpanggang kaku oleh segala kotor dan bisikan untuk berbuat tak baik..
Kini telah tumbuh tunas-tunas baru yang segar dan siap menunjukkan jalan lurus..
Terima kasih ya Allah atas anugrahMu yang telah mengirim kesadaran melalui hujan..
1.6.09
untuk 24
hi.. 24
you send me a message..
juga ada sebuah foto disana
untuk pertama kalinya kulihat..
ada sesuatu yang berbeda
jika kamu menanyakan it’s that u..
aku ingin menjawab yes it’s me
of course it’s me, you know verywell I think
aku coba membalas sapa itu
lalu tiba-tiba hening datang berkepanjangan..
kembali pada waktu yang terdiam..
mengembalikannya pada angin sediakala
entah apa yang kamu pikirkan disana..
aku kirimkan dua tombol yang bisa ditekan
mungkin sudah kamu tekan salah satunya
atau telah kamu serahkan kembali pada waktu
aku tak mengetahuinya sampai detik ini..
sungguh aku tak tahu apa arti semua ini..
mungkin kau pikir tak usah saja aku mengetahuinya
baiklah jika memang demikian..
akan kusampaikan pada tanya yang berkecamuk..
agar jawab menghentikannya..
Langganan:
Postingan (Atom)