28.2.09

sedikit saja lagi kesabaran...


Sekuat apapun perjuangan...
Sekencang apapun keinginan dan
Sekeras apapun usaha...
Kalau Allah SWT belum mengizinkan maka tidak akan terjadi...
Dan diantara rasa kecewa itu ada celah yang bisa dimasuki oleh godaan-godaan untuk meluapkan kekecewaan karena tidak tercapainya keinginan, ya…godaan untuk meletupkan keinginan yang belum berhasil terlaksana itu dengan cara-cara yang tidak terpuji dan berkesan seperti bom waktu yang ingin meledak secara dahsyat, jika sudah demikian maka pemantik telah tersulut dan siap menghancurkan pondasi awal yang sudah ditanam, setitik cahaya yang sudah mulai terlihat pun bisa berubah menjadi gelap, dan aku tak ingin setitik asa itu menjadi sirna begitu saja, sesegera mungkin pintu-pintu celah harus secepatnya ditutup dan kembali berfikir sejernih air tenang.
Hanya sedikit kesabaran lagi dan do’a yang terus dilakukan akan tetap menyalakan api semangat keinginan itu, ini hanya masalah waktu saja, ada saatnya nanti, jika sudah digariskan tidak akan lari kemana, sudah tercatat dengan baik untuk insan-insan yang yakin dan berserah pada Illahi...

10.2.09

ketika pahit itu memukul

apakah harus saling menyalahkan, siapakah yang harus disalahkan, lantas apakah dengan saling menyalahkan akan menciptakan solusi...
caci maki itu menandakan kritik membangun dan sayang, bukan untuk meninggalkan dan memusuhi
yang kemarin tidak akan datang lagi, yang sudah terjadi sudah berlalu...
kini mari kita lihat ke depan, perjalanan masih panjang, kesempatan masih terbuka lebar, segala kemungkinan bisa terjadi, jangan mengenal kata putus asa, pesimis dan frustasi karena di dada ini terpatri sikap optimis pantang menyerah untuk terus berjuang dengan semangat dan jiwa pemenang...

saatnya bangkit sekarang...

aku hanya kecewa...itu saja.

2.2.09

rinai yang cantik


matahari di atas kepala
tetapi sinarnya redup
karena terhalang awan yang meraksasa

hingga tenggelamnya di ujung lembayung
sang surya pun tak sempat berpamitan
hanya menitip salam saja kepada hujan

kini hujan meraja di langit malam
menguasai deras, rintik dan gerimis
menggulung beludru hitam yang disemati bintang dan rembulan

butir-butir bening itu turun memecah dingin
melayang dan menari dalam rinai terindah
berdansa bersama angin, meliuk diantara suara halilintar

puluhan ribu pasang mata ikut terpukau bersamaku
menyaksikan rinai yang cantik...
dibawah sorot lampu stadion...
disamping kamu...
Related Posts with Thumbnails