8.6.09
kali ini aku suka hari senin..
Senin, kurang disukai oleh sebagian orang, mungkin karena tak rela masa libur akhir pekannya sudah terlewati, tetapi itulah roda waktu yang harus terus berputar dan menyapa di setiap detiknya hingga saat ini, udara pun ingin berganti perannya dimana musim penghujan perlahan tapi pasti mulai angkat kaki satu demi satu, belum semuanya karena masih meninggalkan beberapa kantung awan yang isinya siap ditumpahkan ke bumi, musim pancaroba begitu orang menyebutnya, kemarau telah menampakkan dirinya, langsung mengambil alih beberapa hari belakangan ini..
Hingga di hari senin ini, kantung awan yang bersembunyi atas nama kemarau itu tumpah juga di siang hari yang awalnya cerah..
Akhirnya hujan di bulan juni..
Kenapa seperti ditunggu hujan itu dan ada apa dengan bulan juni, aku hanya terinspirasi dari karya eyang sapardi djoko damono yang bertajuk hujan di bulan juni di bawah ini:
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Ditunggu karena sudah agak lama udara panas menghias, menumpuk debu dan membakar dengan kering, seperti membasuh isi kepala yang buntu karena penat terus menjejal membuat suatu tumpukan di sudut pikiran yang berhenti..
Ditunggu oleh benih-benih kebaikan yang tadinya terpanggang kaku oleh segala kotor dan bisikan untuk berbuat tak baik..
Kini telah tumbuh tunas-tunas baru yang segar dan siap menunjukkan jalan lurus..
Terima kasih ya Allah atas anugrahMu yang telah mengirim kesadaran melalui hujan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
saya suka hari sabtu..
karena besoknya minggu...
saya benci hari minggu
karena besoknya senin
saya seuka hari senin..
karena setelah beberapa hari, akan ada hari sabtu...
halah!
Posting Komentar